Kamis, 14 April 2011

SISTEM IMUN

Oleh: me’i IMUNOLOGI
Ilmu yg mempelajari ttg
sistem & mekanisme
pertahanan tubuh
SISTEM IMUN
Sistem pertahanan manusia sebagai perlindungan terhadap infeksi dari makromolekul asing atau mikroorganisme
PATOGEN BAGI TUBUH MANUSIA
1. Bakteri
2. Virus
3. Jamur
4. Protozoa bersel satu
5. Parasit
FUNGSI SISTEM IMUN
Melindungi tubuh dari invasi penyebab penyakit
Menghancurkan & menghilangkan mikroorganisme atau substansi asing yang masuk ke dalam tubuh
Menghilangkan jaringan atau sel yg mati atau rusak (debris sel) untuk perbaikan jaringan
Mengenali dan menghilangkan sel yang abnormal
STRUKTUR SISTEM IMUN
Organ sistem imun berada di seluruh bagian tubuh ® organ limfoid
Organ limfoid: ‘rumah’ bg limfosit
Jaringan limfoid primer:
Kelenjar thymus
Sumsum tulang
Jaringan limfoid sekunder:
Berkapsul: limpa & kelenjar limf
Tdk berkapsul: tonsil, GALT (gut-associated lymphoid tissue), jar.limfoid di kulit, sal.napas, kemih, & reproduksi
Jaringan Limfoid
Merupakan jaringan yang memproduksi, menyimpan, & memproses limfosit
Mencakup: sumsum tulang, kel.limfe, limpa, thymus, tonsil, adenoid, appendiks, & agregat jar.limf di sal.cerna (GALT= gut-associated lymphoid tissue/ Plak Peyer)
SISTEM KEKEBALAN TUBUH
Sistem kekebalan tubuh ada 2:
1. Sistem Kekebalan Nonspesifik (natural immune system/ innate immune system)
→ Pertahanan tubuh terdepan
2. Sistem Kekebalan Spesifik (accuired immune system/ adaptive immune system)
Sistem Kekebalan Non-spesifik
Dapat mendeteksi adanya benda asing & melindungi tubuh dari kerusakan
Tidak dpt mengenali benda asing yang masuk ke dalam tubuh
Tdd:
1. Reaksi inflamasi/peradangan
2. Protein antivirus (interferon)
3. Sel natural killer (NK)
4. Sistem komplemen
LAPISAN PERTAHANAN TUBUH
1. Pertahanan lapis pertama:
Pertahanan fisik (physical barrier)
2. Pertahanan lapis kedua:
Sel NK, granulosit, makrofag
3. Pertahanan lapis ketiga:
Sel B dan Sel T
Tingkatan Lapisan Pertahanan Melawan Infeksi
Pertahanan lapis pertama tdd:
 Kulit & membran mukosa yang utuh
 Kelenjar keringat, sebum, & air mata
® Mensekresi zat kimia & bersifat bakterisida
 Mukus, silia, & lysozim di lapisan epitel
 Rambut pd lubang hidung
 Flora normal
Gambar Jaringan Kulit

Berfungsi sebagai pertahanan awal
Mensekresi asam lemak dan keringat melalui kelenjar minyak dan kelenjar lemak
→ Denaturasi protein dinding sel bakteri
→ Mencegah infeksi masuk

Saluran pernapasan mensekresi lendir
→ Bakteri terperangkap
Sebagian lendir yang mengandung bakteri masuk ke dalam saluran pernapasan
→ Secara refleks dikeluarkan melalui bersin atau batuk
• Lisozim pada liur dan air mata
• Laktoperoksidase pada ASI
• Asam Lambung (HCl)
→ Lisis sel-sel bakteri
→ Bakteri tidak dapat masuk kedalam tubuh
Bakteri alami non patogen dapat menghambat pertumbuhan bakteri patogen, karena bakteri patogen harus bersaing untuk mendapatkan tempat nutrisi dalam tubuh manusia sebelum menginfeksi
FUNGSI:
Melawan infeksi yang mampu menembus pertahanan lapis pertama
Terdiri dari:
 Fagosit dan Sel NK
 Protein Komplemen
 Interferon
 Sitokin
 Inflamasi
FAGOSIT
Merupakan sel darah putih yg punya kemampuan fagositosis
Tdd sel Mononuklear (monosit dan Makrofag) dan sel Polimononuklear (Basofil, Eosinofi, dan Netrofil)
SEL NK (Natural Killer Cell)
Merusak sel yg terinfeksi virus & sel kanker dengan melisiskan membran sel pd paparan I
Aktivasi Sistem Komplemen
Komplemen yg teraktivasi
1. Berikatan dg basofil & sel mast
® histamin keluar ® terjadi reaksi inflamasi
2. Berperan sbg faktor kemotaksis
® menarik dan mengarahkan sel fagosit
® fagositosis me↑
3. Berikatan dg permukaan bakteri
® terjadi opsonisasi ® partikel antigen dilapisi dg antibodi ® fagositosis
4. Menempel pd membran
® membentuk struktur berbentuk tabung yg melubangi membran sel ® lisis sel
Sel yang terinfeksi virus akan mengeluarkan interferon
Interferon beraksi terhadap sel-sel yang belum terinfeksi agar lebih kebal terhadap virus
Interferon mengganggu replikasi virus (antivirus)
Interferon memperlambat pembelahan & pertumbuhan sel tumor dgn meningkatkan potensi sel NK & sel T sitotoksik (antikanker)
Interferon dapat meningkatkan aktivitas fagositosis makrofag & merangsang produksi antibodi
Sitokin merupakan molekul yang dihasilkan oleh sel T dan berfungsi sebagai pembawa pesan antarsel yang membentuk sistem kekebalan
Merupakan respons lokal tubuh thd infeksi atau perlukaan akibat suhu dingin, panas, atau trauma
Pemeran utama: fagosit, seperti: neutrofil, monosit, & makrofag
Tahap Inflamasi
Bakteri masuk ke jaringan
 Vasodilatasi pembuluh darah pada area yg terinfeksi
 Aliran darah
 RUBOR/kemerahan & CALOR/panas
 Permeabilitas kapiler & venul meningkat
 Difusi protein & filtrasi air ke interstisial
 TUMOR/bengkak & DOLOR/nyeri
 neutrofil dan monosit keluar dari kapiler & venula ke interstisial
 Penghancuran bakteri di jaringan
 fagositosis (respons sistemik: demam)
 Perbaikan jaringan
Melibatkan dua jenis sel darah putih (limfosit) yang dihasilkan di sumsum tulang belakang
Limfosit yang telah matang akan berubah menjadi limfosit B (sel B) sedangkan yang belum dewasa akan menuju kelenjar timus dan terdeferensiasi menjadi limfosit T (sel T)
Sel B terdiri dari 2 macam:
1. Sel memori B, yang menentukan imunitas yang akan datang
2. Sel Plasma yang mensekresi antibodi
Antigen (Ag) merangsang sel B berubah menjadi sel plasma yg memproduksi antibodi (Ab)
Ab disekresi ke darah atau limfa
Þ gamma globulin/imunoglobulin (Ig)/antibodi
Imunoglobulin (Ig)
1. Ig M
® Disekresi pd tahap awal respons sel plasma
® Berperan sbg reseptor permukaan sel B
2. Ig G (terbanyak di darah)
® Diproduksi jika tubuh berespons thd antigen yg sama
® Berperan jika terjadi invasi bakteri & virus, serta aktivasi komplemen
3. Ig E
® Melindungi tubuh dr infeksi parasit, merupakan mediator pd reaksi alergi, dan melepaskan histamin dari basofil & sel mast
4. Ig A
® Ditemukan pd sekresi sistem cera, napas, & perkemihan
5. Ig D
® Mengenali antigen pd sel B
Limfosit T spesifik untuk kekebalan terhadap infeksi virus & pengaturan pd mekanisme kekebalan
Sel-sel T harus kontak langsung dg sasaran
Terdiri dari:
 Sel T penolong
 Sel T Sitotoksik
 Sel T penekan
 Sel T memori
Macam-macam Sel T
Sel T Penolong
→ Mengenali sel fagosit dan mensekresikan protein → Memicu sel B dan sel T bereplikasi lebih banyak
Sel T Penekan
→ Menghambat respon perlawanan antigen
Sel T Memori
→ Pengingat antigen yang pernah masuk ke dalam tubuh dan menentukan imunitas yg akan datang
Sel T Sitotoksik
→ Membunuh sel yang terinfeksi dan virus bebas agar virus tidak bereplikasi
Bagaimana sel T (Limfosit) mengenali Antigen?
 Limfosit tidak dapat mengenali antigen
 Sel bantuan (dendrit) memproses dan mencerna antigen menjadi kepingan-kepingan dan mengantarkannya ke permukaan sel sehingga Limfosit dapat mengenali antigen tersebut
RESPON IMUN
Tahapnya:
Deteksi & mengenali benda asing
Komunikasi dg sel lain untuk berespons
Rekruitmen bantuan & koordinasi respons
Destruksi atau supresi penginvasi
Jenis-jenis Respon Imun
1. Respons Imun Alami Non-spesifik
- Ada sejak lahir
- Tdk memiliki target ttt
- Terjadi dlm bbrp menit – jam
® Reaksi inflamasi
2. Respons Imun Didapat Spesifik
- Spesifik untuk jenis ttt
- Respons thd paparan I tjd dlm bbrp hari, paparan berikutnya lebih cepat
IMUNITAS
Keberadaan antibodi spesifik di dalam tubuh membuat orang tersebut dapat melawan agen infeksi dan kebal terhadap penyakit tertentu. Hal tersebut dikenal sebagai imunitas spesifik.
Terdiri dari dua macam imunitas, yaitu:
 Imunitas Aktif (Alami dan Induksi)
 Imunitas Pasif (Alami dan Induksi)
Imunitas Aktif merupakan imunitas yg diperoleh dari dalam tubuh
Imunitas aktif alami terbentuk karena meningkatnya daya tahan tubuh seseorang terhadap agen infeksi tertentu. Misalnya, imunitas yg diperoleh akibat Infeksi virus ttt
Imunitas aktif induksi diperoleh dengan menginduksikan antibodi ke tubuh berupa vaksin. Misalnya, induksi Toksoid atau vaksinasi (Imunisasi)
Imunitas pasif merupakan imunitas yang diperoleh dari luar tubuh dan tidak berlangsung lama
Imunitas pasif alami hanya terjadi pada janin yang memperoleh kekebalan dari ibunya melalui plasenta dan kolostrum (laktoferin)
Imunitas pasif induksi yang bertahan sementara. Misalnya, pemberian Antitoksik dan Antibodi Sel, salah satunya adalah vaksin hepatitis A.
Terjadi ketika reaksi kekebalan normal terhadap antigen benda asing merusak jaringan-jaringan normal
Sel yang terkait:
Sel maltosit yg terdapat dalam pembuluh darah, jaringan ikat, usus,dan paru-paru

Manusia dikelompokkan menjadi Rh+ dan Rh- tergantung pada protein Rh dalam sel darah merah
Pada kehamilan pertama, seorang ibu dengan Rh- dapat melahirkan bayi dengan Rh+, tetapi saat plasenta lepas dari dinding rahim, maka sel darah merah dapat masuk ke aliran darah ibu, sehingga mengaktifkan antibodi darah ibu, karena dianggap sebagai materi asing, sehingga kehamilan berikutnya akan lisis (keguguran)
Merupakan kegagalan sistem imun dalam membedakan dan mengenali antara sel tubuh dengan materi asing
Sistem imun akan bereaksi seolah-olah sel tubuh adalah materi asing shg sel B dan sel T akan menyerang sel tubuh seperti menghancurkan mikroba penginfeksi
Jika penolakan ini terjadi, sel T penolong akan mengidentifikasi ketidakcocokan organ kemudian menyerangnya
Seseorang yang terkena hal tersebut harus meminum Siklosporin untuk menghindari penolakan terhadap organ transplan
Siklosporin mampu menekan sel T tetapi sistem imun lain masih dapat bereaksi
Adalah kegagalan salah satu atau beberapa bagian dari sistem imun
Dapat diturunkan atau disebabkan karena penyakit. Misalnya, AIDS yang disebabkan oleh virus HIV yang menghancurkan komponen utana dalam sistem imun yaitu sel T
Penderita AIDS benar-benar mengalami kerusakan dan penurunan sistem imun dalam menghadapi organisme penginfeksi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar